Senin, 26 Maret 2012

♥PUASA




RAHASIA PUASA
Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat
kelak.

Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan Jiwa

Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.

Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan

Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.

Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)

Sambut dengan Gembira

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.









Keutamaan Puasa
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya para lelaki muslim dan perempuan muslimah, para lelaki dan perempuan yang beriman, para lelaki dan perempuan yang taat, para lelaki dan perempuan yang jujur, para lelaki dan perempuan yang sabar, para lelaki dan perempuan yang khusyu’, para lelaki dan perempuan yang rajin bersedekah, para lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa, para lelaki dan perempuan yang senantiasa menjaga kemaluannya, dan para lelaki dan perempuan yang banyak mengingat Allah, maka Allah siapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang sangat besar.” (QS. al-Ahzab: 35)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa merupakan perisai yang dapat digunakan oleh seorang hamba untuk melindungi dirinya dari jilatan api neraka.” (HR. Ahmad, sahih)
Suatu ketika, Abu Umamah radhiyallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan yang dengan sebab itu aku bisa masuk ke dalam surga.” Maka beliau menjawab, “Lakukanlah puasa, tiada yang dapat menyamainya.” (HR. Nasa’i, sanadnya sahih)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah berfirman: Semua amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila suatu hari salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah dia mengucapkan kata-kata kotor ataupun berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci-maki dirinya atau memeranginya maka ucapkanlah; Aku sedang puasa. Demi tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi. Seorang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka puasa maka dia merasa senang, dan ketika berjumpa dengan Rabbnya maka dia pun merasa senang dengan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dicuplik dengan peringkasan dari kitab Shifat Shaum Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam fi Ramadhan karya Syaikh Salim bin Ied al-Hilali dan Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid -hafizhahumallah-
Dari keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa:
  1. Puasa merupakan salah satu sebab turunnya ampunan dan curahan pahala
  2. Puasa merupakan salah satu sebab untuk menyelamatkan diri dari siksaan api neraka
  3. Puasa merupakan salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga
  4. Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa yang disandarkan Allah kepada diri-Nya
  5. Puasa merupakan benteng dari perbuatan jelek
  6. Puasa akan mendatangkan kegembiraan di hati orang yang beriman; yaitu di dunia ketika dia berbuka/berhari raya dan di akherat ketika dia berjumpa dengan Allah dengan membawa amalannya
Semoga Allah yang Maha kuasa lagi Maha mengetahui masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan Ramadhan di tahun ini. Sehingga kita bisa menjalankan sebuah ibadah yang sangat agung demi menggapai ampunan dan pahala dari-Nya. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.









HIKMAH PUASA RAMADHAN
Oleh Ustaz Syed Hasan Alatas
"Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183)
PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya.
RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah.
Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terthindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri, dsb.
Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita mengawal diri kita untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari,karena mematuhi perintah Allah.Walaupun isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya diketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah s.w.t.
Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah:"Wahai orang-orang yang beriman" dan disudahi dengan:" Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa."Jadi jelaslah bagi kita puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.Untuk menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama sebulan Ramadhan,melatih diri kita,menahan hawa nafsu kita dari makan dan minum,mencampuri isteri,menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia,seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan ummat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya.Rasullah s.a.w.bersabda:
"Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong-omong kosong dan kata-kata kotor."
(H.R.Ibnu Khuzaimah)
Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan sahaja dapat membersihkan Rohani manusia juga akan membersihkan Jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak berehat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat merehatkan alat pencernaan kita lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan berkesan.
Perlu diingat ibadah puasa Ramadhan akan membawa faaedah bagi kesehatan
rohani dan jasmani kita bila ditunaikan mengikut panduan yang telah ditetapkan, jika tidak maka hasilnya tidaklah seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia sahaja.
Allah berfirman yang maksudnya:
"Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (s.al-A'raf:31)
Nabi s.a.w.juga bersabda:
"Kita ini adalah kaum yang makan bila lapar, dan makan tidak kenyang."
Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi mengikut keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa muzarat kepada kesehatan kita. Boleh menyebabkan badan menjadi gemuk, dengan mengakibatkan kepada sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Oleh itu makanlah secara sederhana, terutama sekali ketika berbuka, mudah-mudahan Puasa dibulan Ramadhan akan membawa kesehatan bagi rohani dan jasmani kita. Insy Allah kita akan bertemu kembali.
Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran
pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran
itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa.
(s.al-Baqarah:185)







 BERNIAT PUASA ASYURA SEKALIGUS QODHO PUASA

Sebagian wanita barangkali ada yang masih mempunyai utang puasa (qodho’). Karena berhubung besok adalah hari Asyura (10 Muharram), ada yang berniat untuk berpuasa Asyura sekaligus berniat puasa qodho’. Apakah hal ini dibolehkan?

Ada penjelasan yang kami peroleh dari Dr. Mihron Mahir ‘Utsman di mana beliau menjelaskan:
يصح أن يصوم المسلم في عاشوراء ويريد بذلك القضاء، ولكنه لن يكون عاشوراء وإنما هو القضاء. وكل عملين مقصودَين لا يمكن تشريك النية فيهما، بل لابد من الإتيان بهما. ولا بأس من أن يصوم عاشوراء ثم يصوم القضاء بعده، ولو تيسر صوم القضاء أولاً فهذا أولى.
Sah-sah saja jika seseorang berniat ‘puasa di hari ‘Asyura (10 Muharram) dan yang dia niatkan adalah qodho’ puasa. Akan tetapi tidak bisa dijadikan puasa ‘Asyura itu sendiri sebagai qodho’ puasa. Perlu dipahami bahwa dua amalan tersebut punya maksud tersendiri, tidak mungkin niat di antara keduanya dijadikan satu.  Yang tepat adalah melakukan puasa Asyura sendiri dan qodho’ puasa tersendiri. Dan tidak mengapa jika seseorang melakukan puasa Asyura (puasa sunnah), kemudian di waktu lain baru ia mengqodho’ puasanya. Namun jika ia mendahulukan puasa qodho’ terlebih dahulu, itu lebih utama.

Dari penjelasan beliau di atas, yang tepat adalah jika ingin mengqodho’ puasa pada hari Asyura, tetap berniat puasa qodho’. Moga Allah beri ganjaran pula puasa ‘Asyura karena ia melakukan qodho’ puasa tersebut di hari yang mulia. Namun jika yang dilakukan adalah niatan puasa ‘Asyura, maka puasa qodho’ tidaklah bisa tercakup di dalamnya. Pahami baik-baik hal ini. Wallahu a’lam.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.









Koleksi SMS Puasa Ramadhan 1431 Hijriyah
Sms Puisi Ramadhan
Ada raksasa bLi puLsa..
Ga krasa dah mw puasa…
Brung kk Tua nempLok dijendeLa
jgn Lpa perbnyk pahaLa..
Ada pepaya dmkan jerapah..
Maf’n aq ya klo pny sLah…
happy ramadhan !
Ramadhan Terbaik
Perkataan yg indah adlh ALLAH
Lagu yg merdu adlh ADZAN
Media yg terbaik adlh AL QURAN
Senam yg sehat adlh SHALAT
Diet yg sempurna adlh PUASA
Kebersihan yg menyegarkan adlh WUDHU
Perjalanan yg indah adlh HAJI
Khayalan yg baik adlh ingat akan DOSA&TAUBAT
Marhaban Ya Romadhan
Bile Cande Membuat Ketawe
Hati Bhgie Wajah Cerie
Maaf Dpinte Segale Dose
Smbut Gmbire Puase Yang Mulie
Marhaban Ya Ramadhan 1431H
M’f lhr n bthin
1 month of ramadan
Wishing u 1 month of ramadan,
4 weeks of barkat,
30 days of forgiveness,
720 hours of guidance,
43200 minutes of purification,
2592000 secs of Nuur..!!
Selamat Ramadan 1431H
RAMADAN RECIPE
A Glass of Care
A Plate of Luv
A Spoon of Peace
A Fork of Truth &
A Bowl of Duaas.
Mix with spices of QURAAN.
Enjoy This Meal.
HAPPY RAMADHAN 1431 H
Istiqamah di jalan-Nya
Melihat segalanya dengan hati yang bersih, tanpa mengharap pujian sesama. Semoga menjadi Ramadhan yang berkah,& berdo’amengharap istiqamah di jalan-Nya.Taqabalallahu Minna Waminkum… Selamat Ramadhan 1431H..
Sms Keren Selamat Puasa Ramadhan Untuk Pacar
Marhaban ya rhamadan… ya Allah, kusaMbut dtg’y buLan pEnuh ampUnanmu dg sUka dLam diri beRlumUr doSa, bErharap maMpu m’jaLankn smw pErintahmu dan kembaLi fitrah. Maafkan khilafku, ikhlaskan salahku, [nama pacar kamu] yg kucintai dg hati dan sepenuh hati karnaNya… smg tiap langkah kaki kita mdptkn ridloNya…selamat Ramadhan 1431 H
MarHaban ya Ramadhan…
MarHaban ya Ramadhan…Telah t’buka gerbang Rajab,t’bentang jalan Sya’ban mari kita bersiap menanti hampran taman “RamaDhan” seLamat melangkah mmasukinya.. buLan yang penUh ujian sEmoga kita berhasil mEmenaNgkannya .. MOHON MAAF LAHIR & BATHIN,
PesoNa RaMaDHaN
LeMbaYung Raj@b MeRedUp Prlhan di SaMbuT dg PsoNa RaMaDHaN KiNi HaRi BeRgAnTi BuLaN SkaLi Lgi Di PeRTMuKaN Dg M@RHaBAN Ya RaMaDH@N SckiN HaTi Dg SgALa MeMaAfKaN…
your mistakes has been deleted
80%…
90%…
100%…
Completed.
All of ur mistakes has been deleted from my database. Please restart urself for the changes to takes effect. Happy Ramadhan.. Minal Aidin Walfaidzin..
Sms Ramadhan
Ya Allah……
Perkayalah Saudaraku ini dengan keilmuan
Hiasi hatinya dengan kesabaran
Muliakan wajahnya dengan ketaqwaan
Perindalah fisiknya dengan kesehatan
Serta terimalah amal ibadahnya dengan kelipat gandaan
Karena hanya Engkau Dzat penguasa sekalian alam
Marhaban Ya Ramadhan,,,,,,,,
Mohon maaf lahir dan bathin…..
Hidup ini hanya sebentar..
Hidup ini hanya sebentar..
bentar marah,bentar ketawa
betar berduit,bentar boke
bentar senang,bentar susah
ooo ye…bentar lagi bulan puasa
met ramadhan.. mohon maaf lahir bathin..
marhaban ya ramadhan.,
jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung.,
jika hati seindah bulan hiasi dengan senyuman.,
marhaban ya ramadhan.,
selamat menunaikan ibadah puasa mohon maaf lahir dan bathin…
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.
Jika semua HARTA adalah RACUN maka ZAKAT-lah penawarnya,
Jika seluruh UMUR adalah DOSA maka TAQWA&TOBAT lah obatnya,
Jika seluruh BULAN adalah NODA maka RAMADHAN lah pemutihnya,MOHON MAAF LAHIR&BATHIN,SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA.
Sms-Ramadhan-Sms-Puasa
Esok adalah harapan sekarang adalah pengalaman kemarin adalah kenangan…yang tak luput dari kekhilafan mohon maaf lahir dan Batin., Semoga RAMADHAN kali ini lebih baik dari RAMADHAN tahun lalu.. amin….
The holy month of Ramadan
The holy month of Ramadan,
For all Muslims has begun.
Praising Allah through the day,
From dawn to dusk we fast and pray.
We pay zakah (charity) for those in need,
Trying hard to do good deeds







Kita tahu bahwa amalan puasa adalah amalan yang mulia. Namun pensyariatan puasa tersebut tentu saja harus mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, di samping kita harus ikhlas dalam beribadah agar puasa kita diterima di sisi Allah. Lantas bagaimana jika amalan yang kita lakukan tanpa dasar atau dalilnya lemah sehingga tidak bisa dijadikan hujjah (pendukung)? Tentu saja amalan tersebut tidak bisa kita amalkan dan kalau tetap diamalkan akan tertolak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim no. 1718)
Amalan yang satu ini yaitu puasa di akhir tahun (29 atau 30 Dzulhijjah) dan awal tahun hijriyah (1 Muharram) adalah amalan yang saat ini tersebar di tengah-tengah kaum muslimin. Bagaimana tinjauan Islam akan puasa ini? Apakah benar dianjurkan?
Tinjauan Hadits
Sebagian orang ada yang mengkhsuskan puasa dalam di akhir dan awal tahun Hijriyah. Inilah puasa yang dikenal dengan puasa awal dan akhir tahun. Dalil yang digunakan adalah berikut ini.
مَنْ صَامَ آخِرَ يَوْمٍ مِنْ ذِي الحِجَّةِ ، وَأَوَّلِ يَوْمٍ مِنَ المُحَرَّمِ فَقَدْ خَتَمَ السَّنَةَ المَاضِيَةَ بِصَوْمٍ ، وَافْتَتَحَ السَّنَةُ المُسْتَقْبِلَةُ بِصَوْمٍ ، جَعَلَ اللهُ لَهُ كَفَارَةٌ خَمْسِيْنَ سَنَةً
Barang siapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta'ala menjadikan kaffarot/tertutup dosanya selama 50 tahun.” Hadits ini disebutkan oleh Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) dan Ibnul Jauzi menyebutkannya dalam Al Mawdhu’at (2: 566).
Adz Dzahabi dalam Tartib Al Mawdhu’at (181)  mengatakan bahwa Al Juwaibari dan gurunya –Wahb bin Wahb- yang meriwayatkan hadits ini termasuk pemalsu hadits.
Asy Syaukani dalam Al Fawa-id Al Majmu’ah (96) mengatan bahwa ada dua perowi yang pendusta yang meriwayatkan hadits ini.
Ibnul Jauzi dalam Al Mawdhu’at (2: 566) mengatakan bahwa Al Juwaibari dan Wahb yang meriwayatkan hadits ini adalah seorang pendusta dan pemalsu hadits.[1]
Kesimpulannya, hadits yang menceritakan keutamaan puasa awal dan akhir tahun adalah hadits yang lemah yang tidak bisa dijadikan dalil dalam amalan. Sehingga tidak perlu mengkhususkan puasa pada awal dan akhir tahun karena haditsnya jelas-jelas lemah.
Fatwa Ulama
Dr. Salman bin Fahd Al ‘Audah (pimpinan umum web islamtoday.net) mendapat pertanyaan, “Ada saudara kami yang biasa berpuasa di awa dan akhir tahun hijriyah. Ia mengklaim bahwa ajaran tersebut termasuk sunnah. Bagaimana hukum puasa ini? Jazakallah khoirol jaza’.”
Jawaban:
Alhamdulillah, shalawat dan salam kepada Rasulullah, wa ba’du:
Perlu diketahui bahwa mengkhususkan suatu hari, waktu, atau tempat dengan shalat atau ibadah lainnya adalah menjadi keputusan syari’at. Tidak boleh bagi seorang pun menentukan hal ini dengan semaunya. Puasa di awal dan akhir tahun hijriyah, bukanlah suatu amalan yang diperintahkan dan tidak memiliki dasar sama sekali. Tidak ada satu pun hadits shahih dan selainnya yang menganjurkan puasa tersebut. Oleh karena itu, puasa seperti itu tidaklah diperintahkan. Hendaknya saudari tersebut berpuasa tiga hari setiap bulannya jika ia mau. Atau ia bisa pula berpuasa ‘Asyura (10 Muharram) dan satu hari sebelumnya. Ia pun bisa melakukan puasa Arofah (9 Dzulhijjah) jika ia tidak punya hajat. Semoga Allah menerima amalan kita dan engkau. (Sumber: islamtoday.net)
Tinggalkan Bid’ah!
Nasehat kami, masih banyak puasa sunnah lainnya yang bisa kita amalkan bahkan dalam setahun banyak sekali tuntunan puasa sunnah yang menuai pahala besar di sisi Allah. Seharusnya kita mencukupkan diri dengan amalan tersebut. Masih ada puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram, ada pula puasa Arofah dan puasa Senin Kamis. Puasa seperti ini cobalah kita rutinkan, kenapa mesti mengamalkan sesuatu yang tidak berdasar [?]
Lihat bahasan puasa sunnah dalam setahun di sini.
Ingatlah bahwa amalan tanpa dasar (baca: bid’ah) bukanlah malah mendekatkan diri seseorang pada Allah, namun malah membuat semakin jauh dari rahmat-Nya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ayyub As Sikhtiyani -salah seorang tokoh tabi’in- bahwa beliau mengatakan:
مَا ازْدَادَ صَاحِبُ بِدْعَةٍ اِجْتِهَاداً، إِلاَّ ازْدَادَ مِنَ اللهِ بُعْداً
“Semakin giat pelaku bid’ah dalam beribadah, semakin jauh pula ia dari Allah.” (Hilyatul Auliya’, 1: 392).
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan (bid’ah) dan setiap bid’ah adalah sesat.” (HR. Muslim no. 867)
Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً
Setiap bid’ah adalah sesat, walaupun manusia menganggapnya baik.” (Lihat Al Ibanah Al Kubro li Ibni Baththoh, 1: 219, Asy Syamilah)
Alhamdulillah, rumaysho.com juga telah membahas amalan lainnya dalam menyambut awal tahun hijriyah yang keliru di sini.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.



Minggu, 23 Januari 2011

♥Ayat Kursi♥Bacaan tasbih, tahmid dan takbir♥

Khasiat Ayat Kursi


Ayat Kursi.jpg
Mahfum ayat:
Allah, tidak ada yang benar disembah hanya Dia yang Hidup dan Maha Kaya, tidak pernah ditimpa mengantuk dan tidak pernah tidor, bagin Nya sesuatu yang ada di langit dan di bumi, tidak ada yag boleh membri syafaat kecuali denga izin Nya. Ia maha mengetahui segala apa yang terjadi di hadapan mereka dan dibelakang mereka. Tidaklah mereka meliputi ilmunya sedikit jua kecuali yang dikehendakki Nya. Lebih luas kerusinya darilangit dam bumi. Tidak susah bagi Nya memelihara keduanya. Ia maha Tinggi dan maha Besar.

[Allah! There is no god but He, the Living, the Self-subsisting, Eternal. No slumber can seize Him nor sleep. His are all things in the heavens and on earth. Who is there can intercede in His presence except as He permitteth? He knoweth what (appeareth to His creatures as) Before or After or Behind them. Nor shall they compass aught of His knowledge except as He willeth. His Throne doth extend over the heavens and the earth, and He feeleth no fatigue in guarding and preserving them for He is the Most High, the Supreme (in glory).]

Penjelasan:
Ayat Kursi diturunkan pada suatu malam selepas Hijrah. Menurut riwayat, ketika ayat kursi diturunkan disertai dengan beribu-ribu malaikat sebagai penghantarnya, kerana kebesaran dan kemuliaannya.
Syaitan dan Iblis menjadi gempar kerana adanya suatu alamat yang menjadi perintang dalam perjuangan nya.
Rasulallah s.a.w segera memerintah kepada penulis alQuran iaitu Zaid bin Thabit agar segera menulisnya dan menyebarkannya.
Ada terdapat sembilan puluh lima buah hadis yang menjelaskan fazilat ayat kursi. Sebabnya ayat ini disebut ayat KURSI kerana di dalam nya terdapat perkataan KURSI, ertinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat.
Perlu di ingat, bukan yang di maksudkan dengan KURSI ini tempat duduk tuhan, tetapi adalah KURSI itu syiar atas kebesaran Tuhan.
Khasiat Ayat Kursi:
  1. Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya, hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.
  2. Terdapat keterangan dalam kitab Assarul Mufidah, barang siapa yang mengamalkan membaca ayat kursi, setiap kali membaca sebanyak 18 kali, inyaallah ia akan hidup berjiwa tauhid, dibukakan dada dengan berbagai hikmat, dimudahkan rezekinya, dinaikkan martabatnya, diberikan kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya, diperlihara dari segala bencana dengan izin Allah s.w.t.
  3. Salah seorang ulama Hindi mendengar dari salah seorang guru besarnya dari Abi Lababah r.a, membaca ayat Kursi sebanyak anggota sujud (7 kali) setiap hari ada benteng pertahanan Rasulallah s.a.w.
  4. Syeikh Abul ‘Abas alBunni menerangkan: “Sesiapa membaca ayat Kursi sebanyak hitungan kata-katanya (50 kali), di tiupkan pada air hujan kemudian diminumnya, maka inysyaallah tuhan mencerdaskan akalnya dan memudahkan faham pada pelajaran yang dipelajari.
  5. Sesiapa yang membaca ayat Kursi selepas sembahyang fardhu, Tuhan akan mengampunkan dosanya. Sesiapa yang membacanya ketika hendak tidur, terpelihara dari gangguan syaitan, dan sesiapa yang membacanya ketika ia marah, maka akan hilang rasa marahnya.
  6. Syeikh alBuni menerangkan: Sesiapa yang membaca ayat Kursi sebanyak hitungan hurufnya (170 huruf), maka insyaallah, Tuhan akan memberi pertolongan dalam segala hal dan menunaikan segala hajatnya, dam melapangkan fikiranyan, diluluskan rezekinya, dihilangkan kedukaannya dan diberikan apa yang dituntutnya.
  7. Barang siapa membaca ayat Kursi ketika hendak tidur, maka Tuhan mewakilkan dua malaikat yang menjaga selama tidurnya sampai pagi.
  8. Abdurahman bin Auf menerangkan bahawa, ia apabila masuk kerumahnya dibaca ayat Kursi pada empat penjuru rumahnya dan mengharapkan dengan itu menjadi penjaga dan pelindung syaitan.
  9. Syeikh Buni menerangkan: sesiapa yang takut terhadap serangan musuh hendaklah ia membuat garis lingkaran denga nisyarat nafas sambil membaca ayat Kuris. Kemudian ia masuk bersama jamaahnya kedalam garis lingkaran tersebut menghadap kearah musuh, sambil membaca ayat Kursi sebayak 50 kali, atau sebanayk 170 kali, insyaallah musuh tidak akan melihatnya dan tidak akan memudharatkannya.
  10. Syeikul Kabir Muhyiddin Ibnul Arabi menerangkan bahawa; sesiapa yang membaca ayat Kursi sebayak 1000 kali dalam sehari semalam selama 40 hari, maka demi Allah, demi Rasul, demi alQuran yang mulia, Tuhan akan membukakan baginya pandangan rohani, dihasilkan yang dimaksud dan diberi pengaruh kepada manusia. (dari kitab Khawasul Qur’an)



    Ayat Kursi, Arti dan Manfaat/Keutamaannya dalam Huruf Latin - Agama Islam

    Bacaan sesuai terjemahan biasa dari huruf arab ke huruf latin :
    ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUMU. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDHI. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIHI. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM.
    Bacaan sesuai terjemahan sesuai lafal dari huruf arab ke huruf latin :
    ALLOHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QOYYUM. LAA TA'KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA'U 'INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA'LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHOLFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN (dengung) 'ILMIHII ILLAA BI MAASYAA-A. WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIIM.
    Artinya :
    Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS : Al-Baqarah : 255)
    Keutamaan, kegunaan, manfaat, syafaat, keajaiban, keistimewaan dari ayat kursi surat al-baqoroh ayat 255 antara lain adalah :
    - Dapat mendatangkan hajat bila dibaca 100 kali pada waktu tengah malam setelah melakukan shalat sunat hajat.
    - Dapat mengusir, menghilangkan dan menghindar dari gangguan jin, syetan/setan, makhluk ghoib, makhluk halus dan sebangsanya serta gannguan dari orang-orang zhalim. Bacalah ayat kursi pada setiap permulaan siang dan malam hari.
    - Menyembuhkan orang gila dan kerasukan/kesurupan dengan cara membaca 11 kali pada orang gila dengan sambil ditiup-tiupkan.
    - Penyembuhan segala macam penyakit dengan menulis ayat kursi pada wadah air minum seperti gelas, mangkuk, cangkir, kendi, piring, dan lain-lain.



    ♥Bacaan tasbih, tahmid dan takbir♥


    1 – Perkataan SUBHANALLAH
    Ertinya ialah : ” MAHA SUCILAH ALLAH “

    Ianya diucapkan tatkala kita melihat sesuatu perkara yang menggembirakan kita ataupun perkara-perkara yang hebat lagi ajaib . Contohnya tatkala kita melihat orang yang tidak cedera walaupun terlibat di dalam kemalangan .

    Tujuan kita mengucapkan “ SUBHANALLAH “ iaitu seolah-olah kita mendidik diri kita : “ Wah ! hebatnya orang itu , tak cedera langsung . Tapi Allah lebih Maha Hebat kerana itu semua tidak akan berlaku melainkan dengan izin Allah Ta’ala “ .

    Ianya diucapkan juga apabila kita melihat ada apa-apa perkataan ataupun perbuatan yang menyebabkan seseorang itu syirik kepada Allah . Contohnya kita ucapkan “ SUBHANALLAH “ apabila melihat ada orang yang menyembah berhala-berhala . Di dalam hati kita ketika itu seolah-olah kita berkata : “ Allah Ta’ala Maha Suci dan tiada kena-mengena langsung sebagai Tuhan yang mereka anggap itu “ .

    Lihatlah firman Allah Ta’ala berikut :
    Ertinya : “ Dialah Allah yang tidak ada sama sekali Tuhan yang layak disembah kecuali Dia Yang Maha Berkuasa , Maha Suci , Maha Selamat , Maha Memberi Keamanan , Maha Peneguh , Maha Mulia , Maha Gagah-Perkasa , Maha Besar , Maha Sucilah Allah daripada apa yang mereka sekutukan “ ~ Surah al-Hasyr : ayat 23

    Lihat penggunaan “ SUBHANALLAH “ ataupun yang semakna dengannya melalui ayat Al-Quranul Karim di bawah ini :
    Ertinya : “ Maha Sucilah Tuhan yang telah memperjalankan hamba-Nya di waktu malam ( Israk ) dari Masjid al-Haram ( di Mekkah al-Mukarramah ) ke Masjid al-Aqsa ( di Palestin ) yang telah Kami berkati sekitarnya , agar Kami menunjukkan kepadanya ( Nabi Muhammad s.a.w ) beberapa tanda kekuasaan Kami . Sesungguhnya Dia ( Allah ) adalah Tuhan Yang Maha Mendengar Lagi Maha Melihat “ . ~ Surah al-Israk , ayat 1 .

    Ya ! , peristiwa Israk-Mikraj adalah satu peristiwa yang ajaib lagi hebat , namun sehebat-hebat peristiwa itu , lebih hebat lagi Tuhan yang telah mengatur dan mencipta peristiwa itu , Tuhan itulah Allah Ta’ala Yang Maha Hebat , Yang Maha Mendengar segala doa Nabi-Nya s.a.w dan tohmahan puak-puak yang tidak mempercayai kisah itu dan Maha Melihat segala-galanya . Dan Maha Sucilah Allah drp segala sifat-sifat yang tidak sepatutnya dilemparkan kepada Dia .



    2 – Ucapan “ ALHAMDULILLAH “
    Ertinya : “ Segala puja-puji hanyalah untuk Allah “ ataupun “ Segala syukur dan terima kasih hanyalah untuk Allah “ .

    Ianya diucapkan sebagai puja-pujian dan bersyukur di atas segala nikmat yang Allah Ta’ala berikan kepada kita .

    Contoh ayat Al-Quranul Karim yang menerangkan hal ini ialah :
    Ertinya : “Dan Kami cabut segala macam dendam yang berada di dalam dada mereka; mengalir di bawah mereka sungai-sungai dan mereka berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk. Sesungguhnya telah datang rasul-rasul Tuhan kami, membawa kebenaran.” Dan diserukan kepada mereka: “ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan ” ~ Surah al-‘Aaraf , ayat 43 .

    Ayat di atas menerangkan nikmat yang diperolehi oleh orang-orang yang beriman kelak di hari akhirat iaitu nikmat mendiami syurga yang dijanjikan kepada mereka dahulu . Lihat ! , para penghuni syurga nanti akan mengucapkan “ ALHAMDULILLAH “ sebagai berterima-kasih dan bersyukur di atas ganjaran yang Allah Ta’ala berikan kepada mereka dan disebabkan Allah Ta’ala telah mengutuskan kepada mereka wahyu dan panduan melalui Para Rasul a.s .

    Kita juga wajib mengucapkan syukur kepada Allah Ta’ala di atas nikmat sampainya Islam kepada kita dan masih ramai lagi para ulama’ rh , kerana tanpa Islam dan bimbingan para ulama’ rh , tidaklah kita layak masuk ke dalam syurga Allah Ta’ala kelak .

    Lihat lagi firman Allah Ta’ala di dalam Surah al-Kahf , ayat pertama :
    Ertinya : “ Segala puja-puji hanyalah untuk Allah (Tuhan ) yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab dan tidak pula Allah ciptakan baginya ada sebarang kebengkokan ( pertentangan dan perselisihan di antara satu ayat dengan ayat yang lain ) “ .

    Kita juga wajib bersyukur kepada Allah Ta’ala di atas nikmat adanya kitab Al-Quranul Karim sebagai panduan hidup kita , yang mana tanpanya , pastilah kita tidak akan menemui kebenaran dan kejayaan di dunia dan di akhirat .

    Selain itu ianya diucapkan apabila kita dipuji , contohnya apabila orang memuji kita lantaran kejayaan kita , lalu kita pun menjawab : “ Alhamdulillah , saya berjaya “ ( Diucapkan ucapan “ Alhamdulillah “ agar kita tidak lupa bahawa sehebat mana pun usaha kita , ianya tentu tidak akan berjaya jika tidak diizinkan oleh Allah Ta’ala ) .



    3 – Ucapan “ ALLAHU AKBAR “
    Ertinya : “ Allah Maha Besar “ .

    Ianya diucapkan di dalam beberapa situasi :
    1 – Apabila berada di tempat yang tinggi .
    2 – Apabila berada di dalam ketakutan .
    3 – Sebagai teriakan untuk menakutkan dan menggerunkan musuh-musuh Allah Ta’ala .
    4 – Sebagai “ pembakar semangat “ para pejuang Islam .
    5 – Ketika azan , takbiratul ihram dan takbir hari raya .



    4 – Ucapan “ LA ILAHA ILLALLAH “
    Ertinya : “ Tidak ada sama sekali Tuhan yang layak diibadati melainkan Allah “ .

    Masyarakat Arab biasanya menyebut kalimah ini apabila melihat sesuatu yang menggerunkan ataupun peristiwa yang mengerikan .

    Kalimah ini adalah inti-pati dan dasar ajaran Islam . Silalah melihat kitab-kitab zikir dan wirid yang sahih ( seperti RIYADHUS SOLIHIN oleh Al-Imam an-Nawawi rh ataupun KALIMUT TOIYIB oleh Al-Imam Ibnu Taimiyah rh ) untuk mengetahui fadhilat-fadhilat kalimah Tauhid ini.




    5 – Ucapan “ BISMILLAH “
    Ertinya : “ Dengan Nama Allah “

    Ucapan ini dikenali sebagai “ BASMALAH “

    Dilakukan sebagai menunjukkan adab di antara seseorang hamba dengan Allah Ta’ala ketika melakukan perkara-perkara yang diredhai-Nya .

    Ertinya di sini ialah : “ Bismillah “ digunakan untuk melakukan perkara-perkara yang diredhai oleh Allah Ta’ala sahaja . Seolah-olah tatkala kita membacanya kita turut sama beriktiqad : “ Aku menyebut nama Allah ini supaya kerja yang aku lakukan ini dirahmati dan diberkati oleh-Nya “ .

    Adapun jika digunakan untuk perkara-perkara yang dilarang , maka ia adalah haram bahkan kadang-kadang boleh membawa kepada murtad kerana dianggap menghina kesucian ataupun mempersendakan Allah Ta’ala . Contohnya :
    A – Membaca “ Bismillah “ untuk menyembelih binatang-bintang yang tidak disembelih untuk tujuan yang dibenarkan ( seperti untuk mandi safar , untuk “membuka gelanggang silat “ , untuk “ menyemah “ rumah, untuk “ menjamu “ penunggu dan jin dan sebagainya .
    B – Membaca “ Bismillah “ untuk melakukan jampi-jampian yang dilarang oleh agama kita .
    C – Membaca “ Bismillah “ untuk “ tikam “ nombor ekor , toto dan lumba kuda serta sebarang perjudian .
    D – Membaca “ Bismillah “ ( supaya selamat konon-kononnya ) untuk mengintai orang mandi .
    E – Membaca “ Bismillah “ untuk makan dan minum apa-apa yang haram .
    F – Membaca “ Bismillah “ kuat-kuat ( agar didengar oleh orang ramai ) ketika membuka warong demi melariskan jualan .

    6 – Ucapan “ MA SYAALLAH “

    Ertinya : “ Apa yang Allah Kehendaki “

    Diucapkan ketika melihat apa-apa yang baik dan indah .

    Diucapkan juga ketika melihat perkara-perkara yang luar biasa dan hebat ( sama seperti Tasbih )

    Tidak boleh digunakan sebagai ucapan tatkala melihat sesuatu yang dilarang , contohnya menyebut “ MA SYA ALLAH “ ketika melihat wanita-wanita yang berpakaianseksi sebab kalimah itu bermakna “ Apa-apa yang Allah kehendaki “ , sedangkan Allah Ta’ala tidak pernah sama-sekali menyuruh wanita-wanita berpakaian seksi di hadapan bukan suaminya . Dan begitu juga tidak boleh mengucapkan kalimah ini tatkala melihatpelakon-pelakon yang seksi-seksi di TV .

    Hati-Hati dan fahami baik-baik penggunakan kalimah dan ucapan ini !!!

    7 – Ucapan “ A’UZUBILLAHI MINASY SYAITONIR RAJIM “
    Ertinya : “ Aku memohon perlindungan Allah daripada syaitan yang direjam ( terkutuk ) “ .

    Diucapkan sebagai memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah Ta’ala daripada segala jenis gangguan , sama ada gangguan syaitan ataupun bala-bencana .

    Diucapkan juga sebagai memulakan bacaan ayat-ayat suci Al-Quranul Karim .

    8 – Ucapan “ LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAH “
    Ertinya : “ Tidak adalah daya-upaya dan kekuatan ( yang sebenar / yang terutama ) melainkan dengan izin ( pertolongan ) Allah “ .

    Diucapkan apabila melihat perkara-perkara yang tidak disukai ataupun apabila kita tidak terdaya untuk melakukan sesuatu .

    Dan diucapkan apabila kita merasai kekurangan dan kelemahan yang ada pada diri kita seperti sedang berhadapan dengan jumlah musuh yang lebih ramai daripada pihak kita .

    9 – Ucapan “ INSYA ALLAH “
    Ertinya : “ Jika diizinkan Allah “

    Diucapkan apabila kita berjanji untuk menyempurnakan hajat seseorang . Ataupun apabila hati kita berat 70 % untuk memenuhi janji itu maka bolehlah kita menyebut “INSYA-ALLAH “ , tetapi jika kita memang tidak mahu memenuhi hajat itu ataupun hati kita memang berat 70 % untuk tidak memenuhinya , maka tidaklah wajar kitamenggunakan kalimah ini . ~ [ Hasil temuramah di antara Al marhum S.S Dato’ Ishak Baharom , Bekas Mufti Selangor Darul Ehsan dengan salah sebuah majalah di Malaysia ].

    10– Ucapan “ BARAKKALLAHU FIK “
    Ertinya : “ Semoga Allah memberkati engkau “ .

    Diucapkan kepada seseorang yang kita cintai ataupun sebagai doa baginya .
    Menurut sunnah ucapan yang seumpama ini diucapkan juga kepada mereka yang baru berkahwin .

    11 – Ucapan “ JAZAKALLAHU KHAIRAN “
    Ertinya : “ Semoga Allah membalas jasa-baikmu itu dengan kebaikan “

    Ucapan ini sebagai tanda terima kasih kita pada seseorang .
    Boleh juga diucapkan dengan “ JAZAKALLAHU KHAIRAN KATSIRAN “ ( Semoga Allah membalas jasa-baikmu itu dengan kebaikan yang banyak “ .
    Boleh juga diucapkan dengan “ JAZAKALLAHU KHAIRAL JAZAK “ ( Semoga Allah membalas jasa-baikmu dengan balasan yang paling baik ) .

    Adalah SALAH dan TIDAK BETUL jika sekadar mengucapkan “ JAZAKALLAHU “ ( Semoga Allah membalasmu…) Membalas dengan apa ??? . Ayat ini jadi ayat tergantung ! .

    Apabila kita diucapkan sedemikian rupa , maka respon kita pula ialah : “ JAZANA WA IYYAK “ . Erti respon itu ialah : “ Semoga Allah juga membalas ( kebaikan yang kau ucapkan tadi ) kepada kita semua dan juga kepada dirimu “ .

    12 – Ucapan “ INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAJI’UN “
    Ertinya : “Sesungguhnya kita ini semuanya adalah milik Allah dan kepadanya nanti kita akan kembali “.

    Diucapkan apabila ditimpa sesuatu yang tidak dikehendaki seperti banjir , kemalangan , kecurian dan seumpamanya . ( Walhal orang-orang kita hanya mengucapkannya tatkala mendengar berita kematian seseorang ) .

    Firman Allah mengenai ucapan ini : Ertinya : “ Orang-orang yang sabar itu apabila mereka ditimpa musibah mereka akan berkata : Sesungguhnya kita ini semuanya adalah milik Allah dan kepadanya nanti kita akan kembali “~ Surah al-Baqarah , ayat 155 .

    13 – Ucapan “ HASBUNALLAHU WA NI’MAL WAKIL “
    Ertinya : “ Cukuplah bagi kami ini Allah itu sebagai sebaik-baik pelindung / penolong “ .
    Diucapkan sebagai tanda kita ini berserah diri dan bergantung harap ( bertawakkal ) kepada Allah Ta’ala semata-mata . Dan ia juga merupakan ucapan “ pembakar “ semangat keberanian orang-orang yang beriman . Contohnya diucapkan tatkala menghadapi serangan musuh.

    Firman Allah Ta’ala yang mengisahkan keimanan para sahabat r.a menjelang Perang Badar : Ertinya : Orang-orang yang mentaati Allah dan Rasul itu apabila dikatakan kepada mereka : “Sesungguhnya manusia ( musyrikin Quraisy ) telah mengumpulkanpasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung “ . ~ Surah Ali ‘Imran , ayat 173